Tujuan Utama

Blog Tausiyah Qolbi

LightBlog

Friday, February 11, 2022

Sejarah nabi Nuh AS

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

 

Gambar hanya ilustrasi

Dirangkum oleh :  Ustaadz Khoir (الأستاذ خير )

Sejarah nabi Nuh as keturunan ke 9 nabi Adam as.


Dalam sejarah nabi Nuh ini kita akan mencoba memberikan klasifikasi secara umum  diantaranya :

1. Masa ketika nabi Nuh sebelum diangkat menjadi nabi dan rasul.

2. Masa da'wah nabi Nuh as

3. Masa pembuatan bahtera dan da'wah ke 2

4. Masa ketika sebelum dan sesudah Peristiwa banjir besar

5. Anak keturunan nabi Nuh as.


Nabi Nuh ini dikenal dengan gelar Abul Basyar ats Thsani dalam bahasa umumnya bapak manusia yang kedua. Nama lengkapnya adalah Nuh bin Lamik Bin Matwasyalakh bin Khanukh ( Idris ) bin Yarat bin Mahlayil bin Qanin bin Anwasy bin Syits bin Adam.  Dan keistimewaan umur juga diberikan Allah kepadanya dengan umur yang panjang, sebahagian ahli sejarah mengatakan 950 tahun dan sebahagian lagi mengatakan lebih dari 950 tahun wallohu a'lam.


Nabi Nuh ini diutus kepada kaum Bani Rasyib. Pada  awal permulaan Bani Rasyib ini adalah ummat yang menyembah Allah dan bertauhid.


Suatu ketika sebelum nabi Nuh diutus kepada kaumnya Bani Rasyib,  Terdapat  5 orang tokoh yang sangat Sholeh di jaman itu dan mereka itu menjadi panutan bagi kaumnya. Tatkala mereka semua wafat maka dengan insiatif iblis yang menjelma menjadi manusia mendatangi kaum Bani Rasyib dan juga para pembesar kaum bani Rasyib dan mengusulkan untuk membuat 5 patung sebagai pengingat atau reminder bagi mereka menyembah Allah.


Awalnya  berjalan dengan baik tapi yang namanya iblis dimana ada celah dia akan masuk kedalamnya. Disinilah awal mula kaum Bani Rasyib menjadikan ke 5 patung tersebut sebagai sesembahan ( saat keruntuhan akidah dalam bertuhan ). Dan itu terus berlanjut sampai akhirnya diutus seorang nabi dan rasul.


Ketika masa diutusnya nabi Nuh kepada kaumnya , keadaan sudah sangat jauh dari akidah bertuhan.  Kemungkaran , kemunafikan , kejahatan dan yang sejenis dengannya menjadi sebuah budaya bagi kaum Bani Rasyib.


Tugas dan riadhoh Nabi Nuh bukanlah mudah untuk menjadi seorang Rasul dan juga untuk berdakwah kepada kaumnya. segala rintangan dalam dakwah dia hadapi baik itu dari sisi internal dan juga dari sisi external kedua duanya saling dukung mendukung untuk melakukan makar terhadap da'wah nabi Nuh AS.


Hingga suatu ketika kaum Bani Rasyib berkumpul dan mengajukan satu syarat kepada nabi Nuh as , syarat itu berupa kesepakatan , mereka mau mengikuti da'wah nabi Nuh asalkan nabi Nuh mau meninggalkan pengikutnya. Diketahui bahwa pengikut nabi Nuh ini berasal dari kalangan bawah yang terdiri dari petani , buruh dan berada dalam kehidupan yang serba kekurangan dalam hal dunyawi.


Maka ketika mendengar syarat yang diberikan pemuka kaum Bani Rasyib nabi Nuh tidak setuju dengan syarat tersebut. Berawal dari penolakan nabi Nuh terhadap syarat yang diberikan kaum Bani Rasyib inilah. Membuat pemuka kaum Bani Rasyib menjadi berang bahkan mengancam pengikut nabi Nuh.


Terjadilah dialog antara nabi Nuh dan Bani Rasyib, yang pada akhirnya Bani Rasyib menantang nabi Nuh dan Tuhannya nabi Nuh untuk menurunkan azab atau balasan dari apa yang Bani Rasyib perbuat.


Bersamaan dengan itu pula turunlah Jibril dan memberitahukan kepada Nabi Nuh untuk membuat sebuah bahtera yang bisa menampung seluruh makhluk yang ada di bumi secara berpasangan. Dihikayatkan bahwa pembuatan Bahtera nabi Nuh itu menghabiskan waktu selama 40 tahun dan pada saat itu nabi Nuh masih terus berdakwah kepada kaumnya. Tetapi  hinaan dan ancaman yang Nabi Nuh terima .


Hingga tibalah pada saat yang ditentukan setelah kurang lebih 40 tahun pembuatan bahtera maka nabi Nuh didatangi Jibril supaya memasukkan seluruh hewan masuk ke bahtera dan berada pada posisi lantai dasar dan untuk pengikut nabi Nuh berada di tingkat kedua dan burung atau unggas di lantai 3. Dan otomatis bantuan malaikat Jibril juga sangat banyak terlibat dalam hal tersebut.

Air pun begitu deras keluar memancar deras dari rumah nabi Nuh disertai dengan suara gemuruh dan petir yang menggelegar dan hujanpun turun dengan sederas derasnya ,sungai sungai banjir, mata air bermunculan dimana mana,  bahkan lautan yang begitu indah dipandang langsung menampakkan keangkerannya hingga nampak lah dunia menjadi lautan yang tak bertepi dan tanpa daratan.


Rasa seorang ayah terhadap anaknya terkadang melebihi segalanya, ketika nabi Nuh melihat anaknya tenggelam maka dia pun berkata kepada anaknya. Naiklah anakku ikut bersama ayah. Seruan itu tidak membuat anak nabi Nuh kan'an untuk ikut ayahnya bahkan ia berkata saya akan naik kebukit yang lebih tinggi dan bisa menyelamatkan saya dari air.


Dikabarkan bahwa bahtera nabi Nuh berlabuh di bukit Judd yang sekarang disebut Armenia. Dan dengan mendaratnya Bahtera Nabi Nuh maka kehidupan kedua duniapun dimulai.


Keturunan Nabi Nuh AS .


Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Sam adalah bapak orang Arab, Ham adalah bapak orang Habsyi, dan Yafits adalah bapak orang Romawi." Imran bin Hushain meriwayatkan dari Nabi sebuah hadits serupa dan di dalamnya terdapat redaksi berikut "Yang dimaksud dengan Romawi di sini adalah Romawi pertama yaitu bangsa Yunani yang dinasabkan kepada Rumi bin Labthi bin Yunan bin Yafits bin Nuh, "(Ibnu Katsir, al-Bidayah wa an-Nihayah).


Di dalam kitab Nihayah al-Arab fi Ma'rifah Ansab al-'Arab, al-Qalqasyandi menyebutkan bahwa para ahli nasab (genealogis) dan para sejarawan telah sepakat, seluruh ras manusia setelah Nabi Nuh, bukan berasal dari umat yang bersamanya di dalam perahu. Hal ini sesuai dengan firman Allah, "(wahai) keturunan orang yang kami bawa Nuh," (QS. Al-Isra' [17]: 3).


Sebab, mereka semua telah binasa dan tidak tersisa lagi. Para ahli sepakat bahwa seluruh keturunan manusia berasal dari ketiga anak Nabi Nuh, sesuai firman Allah, "Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan," (QS. Ash-Shaffat [37]: 77).


Wallohu a'lam bisshowab.


Referensi.


1. Al Qur'an Al Karim.

2. Qishosul Anbiyai.

3. Al Bidayah wa An Nihayah Ibnu Katsir dll.

4. Kisah Perjalanan Ahli Ruhani.

 

No comments:

Post a Comment