Tujuan Utama

Blog Tausiyah Qolbi

LightBlog

Tuesday, January 2, 2018

Sholat dan Kesombongan

(Pengajian Jumat Malam - 29 desember 2017)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
sholat adalah aktifitas wajib sesuai syariat Islam yang bertujuan untuk menyeimbangkan perjalan hidup manusia sehingga baik secara dunia maupun akhirat. BUKAN baik di dunia saja atau BAIK di akhirat saja. WAJIB baik kedua-duanya.
barangsiapa yang hanya bertujuan ke salah satu saja (HANYA DUNIA SAJA atau HANYA AKHIRAT SAJA) maka hal tersebut telah bertentangan dengan firman Allah :

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari siksa neraka.” (QS. al-Baqarah : 201).
sholat merupakan ibadah yang sengaja diturunkan Allah kepada nabi Muhammad SAW melalui kejadian Isra' wal Mi'raj untuk mengurangi manusia berbuat KESOMBONGAN karena melalui sholat, seorang manusia diharapkan mengalami KESEIMBANGAN dalam hidupnya sehingga dengan cepat SADAR ketika berbuat KESOMBONGAN meskipun sekecil biji zarrah.
berbuat KESOMBONGAN adalah sifat dasar manusia umumnya sesuai firman Allah berikut ini :

فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ
Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. (Surat AL-HIJR ayat 29)

ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (Surat 32 AS-SAJ’DAH ayat 9)


berdasarkan ayat diatas, wajar kiranya manusia memiliki sifat sombong. Kesalahan fatalnya adalah, manusia yang bersifat sombong TIDAK SADAR bahwa hanya Allah yang berhak bersifat sombong.
Firman Allah dalam al quran :

لَا جَرَمَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ
Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. (Q.S. An Nahl: 23)

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S. Luqman: 18)

قِيلَ ادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۖ فَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ
Dikatakan (kepada mereka): "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya" Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri. (Q.S. Az Zumar: 72)

Kesimpulan Diskusi 
Dari ayat diatas ada makna tersirat yang harus dipahami oleh manusia. bahwasanya Allah dengan sengaja meletakkan sifat sifat sombong kepada manusia. Maka wajar saja kalau manusia itu sombong karena allah telah meniupkan sebahagian ruh nya kepada manusia. Tetapi yang jadi masalah adalah apakah si manusia itu sadar bahwa ia memiliki sifat sombong ? . Dan ingat bahwasanya kebanyakan manusia itu tidak sadar bahwa ia sombong. Ia merasa bahwa apa yang dia lakukan adalah benar.

Maka apa hubungannya antara sholat dan sombong. 
Sholat itu diturunkan allah melalui nabi muhammad shollallohu alaihi wasallam dengan satu tujuan untuk mengurai sifat sifat yang buruk pada diri manusia khususnya sombong. Karena pada hakikatnya sholat itu adalah untuk menyatakan diri sebagai seorang hamba allah. Makà mustahil pada akal seorang hamba Allah menjadi orang yang sombong. Jadi bisa juga kita nyatakan bahwa fungsi utama yang lain dari sholat itu adalah untuk menyadarkan si manusia bahwa ia adalah sombong. Maka sudah seharusnya ini disadari. 

Si manusia bukan dilarang untuk sombong, dengan kata lain kalau kamu sombong itu wajar tapi ingatlah dan sadàrilah, bahwa sifat sombong itu berbahaya bagi dirimu kalau kamu tidak menyadarinya. Sebaliknya manakala seorang manusia berbuat sombong dan ia sadar bahwa itu sudah merupakan ketentuan dari Allah lalu ia istighfar. Maka dia akan menyadari siapa dirinya. Dan dengan itulah pintu yang paling kuat dan mudah bagi manusia untuk mengenali dirinya. Andai kata manusia tidak sombong maka dia tidak akan mampu mengenali dirinya. Sholat itu dilakukan dalam rangka menyadarkan si manusia bahwa dengan sholat maka ia akan mengenali dirinya.

Fungsi lainnya dari sholat itu adalah keseimbangan. Seperti kajian sebelumnya bahwa sholat itu untuk menyeimbangkan energi yang ada di badan kita . Hal hal yang buruk tadi seperti sombong bisa di netralisir bukan dihilangkan. Karena itu adalah sifat dasar manusia. melalui pengenalan diri, kita pasti sadar bahwa ternyata ada sifat sombongnya. Maka dalam posisi yang demikian manusia akan semakin sadar bahwa ada ilmu dan ruh allah di dalam dirinya.

Yang perlu kita sadari secara tauhid adalah bahwa Allah telah menanamkan sifat sombong kepada manusia dan sesekali Allah akan membenturkan sifat sombong itu supaya manusia itu sadar dan mengakui serta bermohon "ya Allah ampunilah kami ya yang telah berbuat kesombongan ketika kami tak sadar dan sadarkanlah kami ya Allah sehingga kami tidak terjebak terlalu lama dalam sikap menyombongkan diri.

Hadist nabi muhammad shollallohu alaihi wasallam mengenai manusia yang tak sadar dengan kesombongannya.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91)

Dari isi hadist ini kita harus memaknai dengan hati hati . Bahwa sebesar zarrohpun ada kesombongan ada pada diri manusia dan dia tidak sadar bahwa itu adalah sifat Allah maka dia tidak akan selamat.
Tapi mana kala kita sadar maka seharusnya kita beristighfar. Ya Allah ampunilah kami. Kadangkala kita sering menggunakan sifat sombong ini tapi kita lupa untuk minta izin sama yang punya sifat sombong yaitu Allah.

Ini adalah proses mengenal diri dan sholat adalah membantu si manusia untuk menyadari bahwa ia memiliki sifat sombong.

Maka ketika kita sadar bahwa sombong adalah sifat Allah maka kita akan tahu bahwa itu semua adalah karena Allah begitulah allah menggerakkannya melalui ilmu tauhid.
Allah yang menetralisir sifat sombong pada diri manusia dan bukan kita.
Ketika puncak kesombongan terjadi pada manusia yang bisa dilakukan hanyalah dengan ucapan astaghfirullah dan "la haula wa la quwwata illa billah".

Allah yang memberikan kesombongan kepada diri kita maka sesekali di netralkannya dan sesekali di timbulkannya . Artinya kesombongan itu ada perlunya juga. Terus kapan dia berguna bagi kita ? Ketika kita sadar bahwa allah lah yang meletakķan kesombongan ini pada diri kita. Dan setelah itu kita sadar dan berucap astaghfirullah lalu la haula wa la quwwata illa billah. Tiada daya dan kekuatan kami ya allah kecuali dengan kekuatan-Mu . Hanya Engkau yang menggenggam jiwa kami, Engkau yang maha berkehendak atas apapun yang kami lakukan.

Tapi kalau memang kami dilemahkan engkau juga yang melemahkannya. Artinya manusia tidaklah mampu mengendalikan sifat sombong itu. Itulah kesombongan yang berkaitan dengan sholat untuk menetralisir sehingga tidak terlalu besar atau melampaui batas.

Orang orang yang sholat dengan berzikir itu adalah tanda-tanda bahwa ia sadar tidaklah pantas menyombongkan diri. Kalaupun itu terjadi dia harus sadar bahwa Allah lah yang mengendalikannya karena zikir itu adalah kunci tertinggi yang menyelamatkan manusia dari segala penyakit hati.
demikian Materi ini disampaikan pada jumat malam terakhir tahun 2017. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjswdNPdWIUm9Epq_TwGCCagbwqVk9barGdbVp5Yzb2b96UXBBlBYi42WLxVmSNESEmU50GF6Hm3QgSgDGUGdDe7-V9xd8XyHGb4fBIcIznuPoJ8O5QIzKYaJy-ILHox8NnZ6E7se5WkU3H/s1600/wallahu+a%2527lam+bish+shawabi.jpg

No comments:

Post a Comment