Tujuan Utama

Blog Tausiyah Qolbi

LightBlog

Thursday, September 2, 2021

Surat Alfalaq - QS 113

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
 
Surah Al Falaq, berisi 5 ayat dan diturunkan di Mekkah (Makiyyah) bersamaan dengan surah Annas
 
Kisah alasan dari turunnya surah ini ( Asbabun Nuzul ) diriwayatkan pada hadits yang dapat dibaca di sini.
 
Pada masing-masing surah, terdapat 2 kata kunci yang sama yaitu " اَعُوْذُ : Mohon Perlindungan " dan " شَرِّ : Buruk/jahat ". Mari kita bahas maknanya tersirat masing-masing kata kunci :
 
اَعُوْذُ : secara umum berarti " Aku berlindung " dimana Allah menyatakan kepada nabi Muhammad untuk selalu bermohon perlindungan kepada Nya. Sehebat apapun manusia (ilmunya, hartanya, kekuasannya) tetap dan WAJIB adanya untuk selalu bermohon perlindungan kepada Allah.
 
شَرِّ : Artinya sifat atau keadaan buruk/jahat/merusak yang diciptakan Allah di setiap makhluk. Allah menciptakan  شَرِّ  ini untuk menguji jin dan manusia dari jubah kesombongan disebut Syaitoon dan ini adalah sebutan bagi siapa yang memakainya baik jin atau manusia. Karena sifat buruk atau شَرِّ ada di setiap makhluk, maka hiduplah شَرِّ si pengguna jubah tersebut. Maka wajib mohon perlindungan dengan ucapan " Ta'awuj " berlindung dari Syaiton yang dirajam.
 
Keterangan diatas adalah kesimpulan dari 2 ayat Alfalaq dan Annas yaitu 2 kata kunci tersebut.
 
 
Surah Quran ke 113 ini berisi 5 ayat yang diturunkan di Mekkah (Makkiyah). Surah ini menjelaskan tentang dunia di sisi " gelap " dan perbuatan manusia. Mari kita bahas setiap ayatnya :

Ayat ke 1 :

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ

Artinya " Katakanlah (ya Muhammad) aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu Falaq (subuh menuju terbit fajar) "
 
Ada 2 kata kunci yaitu " A'uzu " dan " Robbil Falaq ". Untuk " A'uzu " sudah dibahas diatas. Mari kita maknai  " Robbil Falaq " :
 
Robbil Falaq : yaitu Tuhan yang menguasai waktu subuh. Istilah " Robb " adalah keilmuan tentang tuhan yang ada pada nafsiah (WAJIB bertanya dengan mursyid untuk pendalaman hal ini). 
Sedangkan  Falaq berarti membelah, dimana terjadinya waktu gelap yang menjelang waktu terang (matahari mulai terbit), dimana dari gelap membelah/berubah ke terang. 
 
Falaq adalah waktu dimana mulai beredarlah (sejak fajar, sebelum subuh) para malaikat menyebarkan rezeki dengan berbagai bentuk mulai dari harta benda, kekuasaan hingga ilmu pengetahuan. 
 
Falaq juga berarti rahasia yang ada pada waktu gelap (malam) yaitu rahasia robbaniah dan rahasia insaniah (silahkan bertanya ke Mursyid ya!). Ketahuilah bahwa perbuatan jahat (Syarr) biasanya direncanakan atau bahkan dikerjakan pada malam hari. Demikian itu adalah pekerjaan para tukang sihir.
 
 
Ayat ke 2 :
 
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
 
Artinya adalah " dari kejahatan (makhluk yang) DIA ciptakan ".

 
Pada ayat ini terdapat 2 kata kunci, " syarr " (ini telah dibahas diatas) dan " maa kholaq ". Mari kita bahas " maa kholaq " :
 
maa kholaq : apa yang diciptakan Allah. Artinya setiap makhluk Allah mempunyai sifat dasar baik dan buruk/jahat (syarr). Seperti penjelasan tentang " syarr ", tentu dapat dipahami secara akal bahwa setiap makhluk dapat berlaku/berbuat jahat. Jadi maksud kata kunci ini adalah kejahatan yang diciptakan Allah di dalam zohir nya masing-masing ciptaan Nya.


Ayat ke 3 :
 
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ
 
Artinya adalah " dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, "

Ada 2 kata kunci disini yaitu " Syarri Ghoosiq " dan " waqob ". Mari kita perjelas 2 kata kunci ini :

Syarri Ghoosiq : Kejahatan malam yang artinya perbuatan jahat itu dimulai malam hari
 
waqob " dipertegas dengan kata kunci gelap gurita dimana sifat malam yang gelap semakin memudahkan para ahli sihir untuk melaksanakan tidakan buruk kepada manusia. Pada pengertian lain, kondisi malam tidak selalu gelap gulita. Jika jin atau manusia menghidupkan malam dengan ibadah dengan nama Allah, maka sisi gelap gulita menjadi terang atau bercahaya (nur).


Ayat ke 4 :

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ

Artinya " dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya) "
Ada 2 kata kunci pada ayat ini yaitu " Syarrin Naffaatsaat " dan " 'uqod ". Mari kita lihat maknanya :

Syarrin Naffaatsaat : kejahatan dari para penyihir. Para penyihir tentunya bukan hanya wanita, pria juga banyak melakukan. Pengertian ayat yang banyak diartikan sebagai penyihir wanita karena sesuai dengan hadits yang menunjukkan banyaknya wanita sebagai penghuni neraka pada hari akhir nanti.
 
'uqod : pelaku sihir biasa menggunakan media untuk menyalurkan atau meletakkan mantra-mantra atau ucapan/seruan sesuai dengan niat pelakunya. Media ini sebagai penghubung niat pelaku sihir dan biasa dengan mengambil bagian tertentu dari tubuh seperti rambut atau lainnya.


Ayat ke 5 :

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Artinya " dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki ".
Ada 1 kata kunci pada ayat ini yaitu " hasad ". Berikut ini penjelasannya :

hasad : sifat ini berawal dari sombong dimana penggunanya disebut " Syaitoon ". Kejahatan itu terjadi karena adanya kedengkian atau iri terhadap hal tertentu yang seringkali bukan hal yang penting malah hal yang sangat remeh. sombong yang ada dalam diri (jin atau manusia) menjadi pemicu atau pembakar makhluk untuk berbuat zholim terhadap siapapun yang ianya mendengki.

Kesimpulan dari surah ini adalah :
  1. Kejahatan atau شَرِّ dicipta Allah pada setiap makhluk (menjadi sifat makhluk) disebut " Syaitoon " ketika bersikap sombong (akar dari segala kejahatan).
  2. Terjadinya kejahatan (diawali niat) kebanyakan di saat malam yang gelap (rahasia malam).
  3. Wanita dilambangkan sebagai dunia yang sifatnya melalaikan karena penyakit yang ada dalam hati yaitu " Hasad " lebih mudah merasuki wanita karena tingginya perasaaan.


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

No comments:

Post a Comment